TEORI-TEORI TUJUAN NEGARA


TEORI-TEORI TUJUAN NEGARA

Dianjukan untuk Memenuhi Tugas, Mata Kuliah Ilmu Negara,
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2009/ 2010
Dosen Pembimbing : Berna Sudjana Ermaya, S.H.,M.H
Oleh: Rudi Pradisetia Sudirdja
NPM : 091000299
Kelas : E


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN
JALAN LENGKONG BESAR NO 68 BANDUNG
Telp. (022) 4205945, 4262226
www.hukum.unpas.ac.id
2009 / 1430



TEORI-TEORI TUJUAN NEGARA
Beberapa teori tujuan negara:
1. Teori Fasisme
Tujuan negara menurut teori fasisme adalah imperium dunia. Pemimpin bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi satu tenaga atau kekuatan bersama. Beberapa negara yang pernah menganut fasisme antara lain Italia ketika dipimpin oleh Benito Mussolini, Jerman ketika dipimpin Adolf Hitler, dan Jepang ketika dipimpin Tenno Heika.
2. Teori Individualisme
Teori individualisme berpendapat bahwa negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama bagi warga negaranya. Tujuan dibentuknya negara hanyalah berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya.
3. Teori Sosialisme
Teori sosialisme berpendapat bahwa negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal mi dilakukan agar tujuan negara dapat tercapai. Tujuan negara sosialis adalah memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat.
4. Teori Integralistik
Teori integralistik berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan gabungan dan paham individualisme dan sosialisme. Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan penguasa (negara). Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perorang­an atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.
Paham integralistik melihat negara sebagai susunan masyarakat yang integral, dan anggota-anggotanya saling terkait sehingga membentuk satu kesa­tuan yang organis. Paham integralistik diperkenalkan oleh Prof. Dr. Supomo pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tanggal 30 Mei 1945. Paham Integralistik merupakan aliran pemi­kiran yang sesuai dengan watak bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan tolong-menolong.
Pentingnya Pengakuan Suatu Negara oleh Negara Lain:
Tata hubungan intemasional menghendaki status negara merdeka sebagai syarat yang harus dipenuhi. Pengakuan dan negara lain juga merupakan modal bagi suatu negara untuk diakui sebagai negara yang merdeka. Pengakuan negara terhadap negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengakuan secara de Facto dan de Jure.
1.Teori-teori tujuan negara menurut Lord Shang:
Menurut Lord Shang, didalam setiap nagara terdapat subyek yang selalu berhadapan dan bertentangan, yaitu pemerintah dan rakyat. Kalau yang satu kuat yang lainnya tentu lemah. Yang sebaliknya pihak pemerintah yang lebih kuat daripada pihak rakyat, supaya jangan timbul kekacauan dan anarchis. Karena itu pemerintah harus selalu berusaha supaya ia lebih kuat daripada rakyat.
Menurut Lord Shang, kebudayaan adalah merugikan bagi negara. Jika dalam suatu negara terdapat hal-hal yang berikut:
1. rites (adat)
2. music (musik)
3. odes (nyanyian)
4. history (riwayat)
5. virtue (kebaikan)
6. moral culture (kesusilaan)
7. filial picty (hormat pada orang tua)
8. brotherly duty (kewajiban persaudaraan)
9. integrity (kejujuran)
10. sophistry (sofisme)
maka takkan dapatlah lagi raja mengerahkan tenaga rakyat dan bencanapun tak dapat lagi dihindarkan. Tapi kalau negara tidak terdapat “ten evils” yang disebut itu, tentu raja akan dapat mengendalikan rakyat dan negarapun kuat. Maka sebaliknya, korbankanlah “kebudayaan rakyat”, untuk kepentingan kebesaran negara. Penting adanya tentara yang unggul tapi tidak membiarkan rakyat tetap bodoh. Tujuan yang utama ialah suatu pemerintah yang berkuasa penuh terhadap rakyat.
2.Teori-teori tujuan negara menurut Niccolo Macchiavelli:
Menurut Macchiavelli, pemerintah harus selalu berusaha agar tetap berada diatas segala aliran-aliran yang ada dan bagaimanapun lemahnya pemerintah, harus ia perlihatkan bahwa ia tetap lebih berkuasa. Kalau yang demikian tercapai banyak harapan akan terciptanya kemakmuran. Inilah tujuan utama bagi negara.
Macchiavelli berkata, bahwa pemerintah kadang-kadang harus bersikap sebagai singa terhadap rakyatnya supaya rakyat takut kepada pemerintah, dan sebaliknya kadang-kadang harus bersikap sebagai kancil yang cerdik untuk menguasai rakyat. Bila perlu, negara boleh mengadakan perjanjian dengan negara-negara lain, asal saja tidak merugikan bagi kesejahteraan negara dan rakyat.
3.Teori-teori tujuan negara menurut kaum sosialis:
Bagi kaum sosialis, dasar ialah bahwa semua manusia dilahirkan dengan hak-hak yang sama dan berhak atas perlakuan yang sama. Karena itu tujuan bernegara bagi kaum sosialis ialah: memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap manusia. Kebahagiaan itu hanya dapat terwujud jikalau setiap manusia mempunyai mata pencarian yang memberi penghasilan yang layak, dan adanya jaminan-jaminan bahwa hak-hak azasi dan kebebasan manusia tidak dilanggar. Oleh karena manusia itu bersifat egois, maka pemberian rezeki yang layak dan jaminan-jaminan atas hak dan kebebasan itu tidak akan terwujud dengan sendirinya didalam masyarakat, jika tidak diusahakan dan diatur dalam undang-undang. Karena itu dalam ketatanegaraan harus diwujudkan sistem perekonomian yang memungkinkan pembagian rezeki yang merata dikalangan rakyat itu dapat berakibat mengurangi hak-hak azasi seorang atas hartanya yang berlebih-lebihan dan yang menghalangi pembagian rezeki jauh merata itu.
4.Teori-teori tujuan negara menurut kaum kapitalis:
Bagi kaum kapitalis, dasar ialah bahwa tiap-tiap orang lebih berbakti kepada masyarakat jika masing-masing mencoba mencapai tujuannya sendiri-sendiri. Kebahagian untuk semua orang hanya tercapai, kalau setiap orang mencoba mencapai kebahagiannya sendiri-sendiri, sesuai dengan filsafah itu, kaum kapitalis memperjuangkan gerak hidup yang bebas (liberal) dengan persaingan yang bebas pula, dan sesuatu itu dalam rangka tatasusila yang beradap dan undang-undang.
Dunia perekonomian menurut pandangan kaum kapitalis ialah seakan mahluk hidup yang maju atau mundur mencari keseimbangannya sendiri. Yang mendorong perkembangan dilapangan produksi ialah kepentingan diri manusia sendiri, keinginan yang sewajarnya untuk memperbaiki keadaannya. Perekonomian yang bebas menimbulkan terbukanya sumber-sumber mata pencarian dan dengan demikian terjadi pembagian pekrjaan dalam mayarakat dan ini menyebabkan bertambahnya kekayaan masyarakat itu.

You Might Also Like

9 komentar

  1. Bagus skali,, sayang saya kurang tertarik akan tema ini,, :D

    BalasHapus
  2. Sayang Gak bisa d copy buat tugas sekulahku :(

    BalasHapus
  3. mau tanya nih :" kalo negara yang menganut individualisme apa saja? Indonesia termasuk gak?

    BalasHapus
  4. saya mau bertanya,, negara-negara apa saja yang menganut teori fasisme, individualisme, sosialisme, dan integralistik masing-masing teori 5 negara,,, bisa bantu gak gan??

    BalasHapus
  5. maksaaih y
    ada saran ni kalo bisa dari teori di atas ada kelemah dan kelebihan dari masing masing teori??

    BalasHapus
  6. tujuan negara menurut paham periode massal..
    tolong berikan penjelasan

    BalasHapus